Friday, June 3, 2011

X seharusnya kau lukai aku..

Tak seharusnya kau lukai hatiku, tak seharusnya kau menyakiti aku. Kau begitu tega melakukan itu padaku tapi tidak dengan aku yang masih terdiam dalam sepinya waktu.

Mengapa harus aku yang kau lukai andai kau tak cinta jangan pernah kau ucapkan cinta bila kau berniat mematahkan hatinya. Aku tak bisa menjaga hatiku saat aku terlanjur menyayangimu.
***
Masih menanti dalam ketidak pastian aku tuliskan kata walau tanpa makna, aku tau kalau suatu saat cintaku akan patah dan aku tau bila suatu saat aku harus sendiri tanpa ada bayanganmu lagi. Tapi tak seharusnya kau lukai aku dengan sikapmu. Tak ada seorang wanita pun yang ingin hatinya terluka dan tak ada seorang wanita pun yang ingin menangis kalau tidak tersentuh perasaannya. Haruskah ku katakan kalau aku tak ingin kau sakiti seharusnya kau memahami semua itu. Aku sadar hubungan kita memang kurang baik, semua itu terjadi karna kesalah pahaman saja. Aku tau kau marah padaku, tapi pernahkah kau tau aku telah terluka saat aku tau kau mencintai gadis lain bukan aku. Aku menangis saat aku tau hal itu tapi aku berusah tegar dihadapan sahabatku, aku berusaha tak meneteskan air mataku karna aku takut aku kan terlihat rapuh dihadapan Abi. Saat itu aku bagaikan ilalang yang rapuh dengan tangkai yang buram dan usang penderitaan itu tak berhenti saat debu jalanan menerpa tangkaiku yang usang. Aku berusaha bertahan meski luka dan perih itu mulai ku rasakan.
***
Aku tersenyum dihadapan Abi, mungkin Fabian telah menemukan cintanya, gadis itu mungkin seseorang yang beruntung bisa mendapatkan cintanya Fabian. Sementara aku bukan serumpun mawar yang indah aku hanya ilalang yang rapuh, jadi wajar saja kalau dia memilih voni gadis yang sangat cantik dan mungkin dia yang terbaik untuk Fabian bukan aku. Abi hanya melihat seraut kesedihan diwajahku, ia mencoba menenangkan hatiku, walau aku tau itu mungkin tak kan mudah mencairkan hatiku yang terluka. Tanpa ada kata yang tertinggal Fabian pergi dariku, itu yang paling membuat aku sakit karna dia tak meninggalkan sepatah kata yang tertinggal untukku. Semula aku tak percaya ia lakukan itu padaku tapi gadis yang bernama voni telah menemukan jawaban akhir dari kisah antara aku dan Fabian.
***
Sudah hampir 1 bulan aku tak melihat Fabian lagi setelah pertengkaran itu terjadi, dia pergi dariku disaat aku mulai rapuh. Hanya ada Abi yang selalu menenangkan gundah dihatiku, mungkin abi lebih dewasa dari Fabian sehingga dia mengerti tentang hatiku. Abi adalah sahabat Fabian dia sengaja menutupi perasaannya padaku saat ia tau kalau aku mencintai Fabian, tapi dia berusaha menjadi sahabatku, menasehatiku disaat aku salah dan ikut merasakan bila aku terluka itulah abi.

Salah kah aku bila suatu saat aku menemukan cinta yang lain? Walau bukan bersama Fabian, dan salahkah aku bila suatu hari nanti aku benar-benar tak ada lagi untuk Fabian selamanya…
thanks sayang

No comments: